Beda Gelombang Tapi Satu Fungsi (Geophysics 4 Mineral Exploration)

Dalam kegiatan eksplorasi metalogenik dan batubara atau dikenal non-migas, pengamatan lapangan adalah harus, wajib diamati karena komoditi ini dapat dilihat secara langsung baik berukuran raksasa maupun mikroskopik. Ketika komoditi tersebut susah didekati secara visual, maka jalan yang terbaik dengan biaya murah adalah dengan menggunakan pendekatan geofisika.   

Membicarakan geofisika dalam eksplorasi mineral, artinya membicarakan sumberdaya dikedalaman 0 - 1000 m dari permukaan tanah. Tidaklah harus dibatasi kedalamannya dari muka tanah, tapi kedalaman tersebut adalah kedalam yang cukup atau rata-rata mengingat kedalaman soil di Indonesia mencapai 100 meter, maka kedalaman tersebut dinilai mencukupi.  

Data geofisika ini meliputi magnet yang dialirkan mineral tersebut (untuk batubara dapat digunakan juga), resistivity, konduktivity dan chargerbility. Itu beberapa metode yang saya ketahui hingga saat ini, dengan pendekatan dan hasil yang sedikit berbeda maka hasil yang didapat berupa data horisontal dan vertikal.  

Bukan cara teori maupun cara pengambilan dan perbedaannya secara fisika yang akan saya jelaskan, termasuk pemahaman terhadap koreksinya yang diungkapkan disini (misal penjabaran koreksi bouger, dll), tetapi bagaimana hasil yang bjsa diungkapkan, dan cara mengungkapnya (analisa) yang bisa dilihat disini.  

Magnet merupakan energi (menurut saya) yang dimiliki oleh mineral tertentu dapat direkam zonasinya kemudian dikelompokan nilainya dan dapat ditampilkan secara visual 2D atau peta sebaran magnet horisontal. Penampakannya ini memisahkan antara kelompok anomali medan magnet yang rendah dengan tinggi, sehingga dapat di analisa secara kelurusan yang terpengaruh struktur geologi.  

IP Resisvity dan Chargebility dua hal yang berbeda, resistivity menyampaikan resistensi batuan yang berkelompok dan chargebility menyampaikan zonasi sulfida seperri Fe. Keduanyapun dapat digunakan untuk memisahkan kelompok batuan (umum) terhadap struktur geologi. Sulfida yang terekam dapat diartikan sebagai tubuh terobosan ataupun potongan struktur yang terisi mineral sulfida. 

Sayangnya IP ini penetrasi data vertikal ini tidaklah terlalu dalam dengan zonasi bentangan terbatas, sehingga pemakaiannya kadang tidak terlalu maksimal.  

CSAMT (terjemahan bebas magnet telluric, agak lupa yang ini) mempunyai penetrasi seperti seismik, fungsinya memsiahkan anomali kuata dan lemah dari resistivity telluric. Dapat digunakan untuk analisa kontrol struktur dan anomali tubuh silika (bertekstur masif), akan tetapi kekuatan analisa struktur sangat dominan dan dapat digunakan secara vertikal maupun horisontal.  

Gravity merupakan metoda terakhir saya gunakan untuk analisa mineralisasi, dengan merekam nilak gravitasi yang terekam pada batuan dan metode perekaman dan hasil rekaman hampir serupa dengan CSAMT. Tampilan data vertikal dapat digabungkan menjadi horisontal sehingga terpisahkan anomali antara anomali kuat (rata-rata berkaitan dengan volkanik) terhadap anomali lemah (struktur atau zona alterasi lempung).  

Dalam menganalisa data geofisika tersebut sebaiknya menggunakan gabungan tampilan data vertikal dan horisontal, karena gabungan data tersebut akan lebih mengikat dan terkoreksi datanya secara spesifik. Serta data-data tesebut dapatlah dikombinasikan atau komposit sehingga terlihat hubungan antar zonasi kemungkinan litologi (magnet-resistivity) terhadap zona ubahan (magnet-resitivity-chargebility-gravity) terhadap kontrol strukturnya.  

Saran terbaik dalam pendekatan geofisika ini digunakan semenjak awal kegiatan eksplorasi, agar memudahkan tim pelaksanaan pemetaan dan percepatan mendekati zona mineral ekonomis tersebut. AeroMagnetik saran utama apabila anggaran eksplorasi mencukupi, sedangkan ground magnetik juga dapat dilakukan apabila anggaran mencukupi, hal ini bisa dilakukan bersamaan pemetaan.  

Rekomendasi terbaik dalam pengolahan data geofisika ini adalah struktur geologi, penetrasi di kedalaman tertentu akan lebih baik jika dikombinasikan dengan analisa citra sehingga dapat dimodelkan arah dan kemiringan struktur tersebut! Dari hasil model tersebut, mungkin didapatkan pola struktur patahan bunga! Setelah itu mari berkhayal jebakannya dan tipe mineralisasinya, what a fun!

Komentar