Ketika Terobosan berlangsung (Entrepreneurship)

Begitu longsor selesai pada puncak musim penghujan tahun ini, banyak musibah dan keuntungan yang datang, bagi beberapa orang yang lain ini adalah musim ilmu. Ilmu bagi yang mendalami lingkungan dan hidrogeologi, dan ilmu bagi yang sedang kelapangan melihat limpahan singkapan luar biasa, terutama bagi saya.

Disuatu lapangan yang pernah dikunjungi sebelumnya di salah satu tempat di Jawa Barat, pada awal kunjungan terlihat singkapan yang biasa saja tanpa ada kemenarikan litologi volkanik kecuali siklus intermediet pada terobosan antara andesit pertama dengan andesit kedua akan tetapi setelah kunjungan kedua pasca musim hujan, longsor pada daerah tersebut menampilkan satu hal yang menarik yaitu andesit ketiga.

Andesit pertama (An1) berciri abu-abu terang, kuarsa 5%, feldpar 10%, magnetik 3%, equigranular, disertai rekahan terisi oksida dan beberapa tidak. Andesit kedua (An2) mempunyai ciri khas yaitu hornblende, abu-abu terang, hornblende 5%, kuarsa 2%, feldspar 1%, magnetik 3%, inequigranular, kenapa khusus? karena horblende berukuran 1-5cm tersebut (beberapa batuserpih <1%) hadir sebagai penciri utama hingga dapat secara jelas disebut xenolith. Sedangkan yang ketiga tetap andesit (A3) singkapan berukuran kecil akan tetapi unik dan jarang tampil, bercirikan abu-abu relatif gelap, magnetik,  mempunyai rongga-rongga vesikular, ini yang disebut intrusi dengan nama "degassing magma".

An1, sangat umum dan berjumlah majemuk, dapat terlihat dimana saja, hampir seluruh Indonesia hadir, minumannya kopi hitam merek terkenal dipinggiran jalan dan cemilan singkong gorengan. An1 bahkan bukanlah terobosan, akan tetapi hanyalah lelehan magma sehingga tidak pernah satu kalipun menjadi spesial atau khusus.

An2, umumnya terkeraskan di antara mulut terobosan atau rekahan ataupun kadangkala hanya mengalir di lapisan sebelumnya yang merombak dan menyertakan potongan terobosannya atau rombakannya dalam susunan pembatuan. Walau kehadirannya jarang, tapi bisa ditemui di kafe-kafe mall, kopinyapun kopi menengah, dan jarang tambah atau ganti menu, karena masukan dari yang lain masihlah kurang. Sehingga wajar jika dianggap spesial akan tetapi masihlah belum khusus karena mencomot spesifikasi dari luar.

Sedangkan An3 agak berbeda, ini murni terobosan (intrusi) tanpa banyak cakap (seperti kata orang medan) dia belum tentu hadir dilokasi tersebut secara umum, bahkan memotong lapisan-lapisan yang umum. Jelas dia hadir di kafe spesial yang menyeduhkan kopi dengan steamernya atau oleh barista ulung, menandakan dia spesial dan khusus karena dicari-cari, hal ini disebabkan terobosan ini mungkin siklus pembawa mineral ekonomis atau penanda siklusnya berikutnya.

Jelas golongan kesatu adalah golongan umum yang jarang berbuat sesuatu yang berbeda, hingga tidak mendapatkan hasil yang luar biasa. Sedangkan golongan kedua adalah golongan yang spesial tapi membuat sesuatu yang masih umum, sehingga hasil yang didapat adalah posisi yang menengah dengan pendapatan pas.

Melihat golongan yang ketiga ini adalah golongan yang memilih posisinya dadi awal dan memilih apa yang akan didapatnya nanti dari awal, dengan kerja keras dan berlari lebih dulu dan tidak akan melambatkan sedikitpun gerakannya. Saya sadar barulah diposisi pertama dan ingin di posisi ketiga, berlari sekarang walaupun terlambat dari pada hanya melihat debu berterbangan dari golongan kedua, karena golongan ketiga sudah jauh meninggalkan debunya.

Maka dapat dikatakan secara jelas dan lantang, bahwa saya ingin minum kopi khusus ditempat yang khusus dibuat oleh barista khusus dan bukan yang ingin meminum yang seperti diminum oleh kebanyakan yang lainnya.

Komentar

Anonim mengatakan…
mantap, mungkin lebih menarik lagi klo ada contoh2 gambar mineral dsb.. keep up d'good work..


salam,

herdy