Menjadi Penuntut Ilmu Bumi (Indonesian Geologist)

Indonesia merupakan negara yang subur, melimpahnya hasil bumi didarat baik yang terbarukan seperti tumbuhan dan tanaman maupun tidak terbarukan berupa minyak bumi, gas, mineral dan batubara. Hasil bumi dilautan yang terbarukan terus menerus seperti ikan dan organisme laut dan tumbuhan laut, maupun hasil rombakan bumi dan migas.

Salah satu kekayaan utama Indonesia didapatkan dari kelapa sawit, dimana kelapa sawit ini bukanlah berasal dari nusantara tapi didatangkan oleh Belanda ke Indonesia dari Afrika Barat sejumlah kurang dari 5 bibit ketika sedang asik-asiknya menjajah. Perbandingan lain adalah kurma yang sudah dikembangbiakan beberapa negara Asia, yang pola fikirnya hanyalah di negara tandus saja bisa berkembang dan berbuah? Padahal kurma dapat tumbuh di ketinggian berapapun dengan batas suhu -7 derajat celcius! Bisa dibayangkan jika semua tanaman ekonomis dan eksotis tersebut ditanam di tanah yang subur dengan limpahan matahari sebagai sumber energi, curah hujan yang tetap dan melimpah, produk volkanik yang terurai menjadi tanah subur bermineral, melimpahnya pupuk organik dan terutama disertai manusianya yang sabar dan tekun.

Belum lagi bicara di lautan Indonesia bersuhu hangat, kelerangan atau melandainya bawah permukaan laut. Terkadang dilingkupi pesona pantai hitam (volkanik terbaru) maupun panjangnya pantai putih (volkanik purba), atau ditutupi tanaman bakau yang mensejahterakan biota laut dan darat dan melimpahkan kepiting yang disukai penyuka makan tanpa pantangan. Laut Indonesia yang digaris back arc basin atau belakang busur muka merupakan limpahan pesona wisata dan tempat berteduhnya biota laut yang indah, platy coral yang memukau di beberapa selat sulawesi, palung-palung dalam di Indonesia timur, arus lautan lepas di barat sumatera, dan beberapa perbedaan biota laut antara paparan sunda dan paparan sahul yang mendunia berkat penelitian Alfred Wegener, 1912.

Berbicara dua hal diatas tidak akan ada habisnya, karena sumberdaya terbarukan akan selalu menjadi hal yang akan menjadi tajuk utama berita baik lokal maupun dunia. Ilmu bumi pada dasarnya membahas alam semesta, pembentukannya dan kehancurannya.

"Sungguh Allah yang menahan langit dan bumi agar tidak lenyap, dan jika keduanya akan lenyap tidak seorang pun yang mampu menahannya selain Allah. Sungguh, Dia Maha Penyantun Maha Pengampun. (Fatir : 14).

Secara pemahaman geologi, gravitasi atau medan magnet suatu planet yang menahan bumi dan langitnya, jika berkurangnya nilai gravitasi tersebut maka hilanglah kekuatan medan magnet menahan bagian planet yaitu langitnya (atmosfer), maka hilanglah air, kemudian oksigen, lalu tumbuhan dan mahkluknya. Akan tetapi berkat santunan Allah, maka diberikannya terus menerus penahan langit dan bumi. Dasar ilmu geologi adalah batuan yang menjadi pusat penelitian, membahas bumi perkejadiaannya hingga manfaat bumi bagi pengisinya hingga batas waktu yang ditentukan (kiamat).

Kepulauan Indonesia merupakan zona batuan yang terbentuk, terpecah, terangkat dari dua paparan utama atas Indo-China dan Australia. Perbedaan litologi dan isinya, mempengaruhi keanekaragaman mahkluk dan adatnya. Merupakan suatu kesempatan sangat baik untuk menjawab beberapa hal yang bisa diuraikan diantara bagi pencari batuan, yaitu :
1. Tektonik, dinamika pergerakan yang dilimpahkan di Indonesia atas lempeng yang sangat aktif.
2. Litologi beku, sedimen, metamorf yang sangat menarik. Perubahan siklus batuan pada muka busur dengan belakang busur dalam jarak yang dekat. Bahkan untuk batuan dari luar angkasa.

3. Struktur, komplek struktur yang luar biasa. Tantangan litologi terbaru menutupi batuan tua penyimpan struktur sebelumnya.
4. Air dan Lingkungan, limpahan yang luar biasa atas tempat hajat hidup mahluk.

5. Geologi Ekonomis, minyak dan gas, mineral dan batubara, air dan udara, batuan dan tanah,

Dan masih banyak yang lainnya yang tidak cukup untuk dibahas didalam tulisan ini. Akan tetapi,merupakan keberkahan bagi manusia Indonesia yang diberi kesempatan dan ilmu untuk memanfaatkan nusantara ini dalam berbagai bidang.

Bagi geologiawan-wati Indonesia, kesempatan untuk mengurai ilmu dan menjemput rezeki lebih baik jika berusaha lebih atas kekayaan yang dimiliki di negeri yang makmur dan Indah ini. Mari membangun dan memberi, sisanya biarkan Allah yang membalas usaha kita.

Komentar