Terperangkap Bunga Patahan (Flower Structure)

Bergeser, berputar, berubah bentuk akibat aktifnya dua bidang yang besar dan bisa berukuran dua kabupaten atau lebih hingga bisa mengakibatkan turun atau naiknya bidang yang mengalami tekanan dari berbagai arah layaknya seseorang yang berubah menjadi matang di usia dewasa akibat tekanan kebutuhan hidup.

Struktur bunga yang sangat indah, mempunyai celah yang berpola dan mampu menangkap gas dan silika pembawa mineral ekonomis, baik bersifat intrusif maupun rekahan. Indonesia mempunyai rekam jejak kasus struktur bunga yang bisa di ikuti pergerakannya, hal ini tercermin dari batuan lava yang masih bebas dari ubahan akan tetapi sudah mengalami pergeseran yang "sigifikan". 

Beberapa pergeseran tersebut mengalami pengkristalan silika dan terisi mineral ekonomis dalam jumlah cukup atau bertambah apabila terjadi pengayaan pada zona meteroic-carbonat (supergene), akan tetapi belum tentu terakumulasi dalam jumlah yang sama dibawahnya, penjelasan peluruhan di blog sebelumnya.
Pada awalnya, terobosan yang melalui siklus basa hingga asam tersebut mencari jalur yang lemah dan saling potong-memotong menghasilkan pengayaan porfiri atau yang disebut deposit raksasa (lebih banyak dimiliki oleh non pribumi). 

Melewati zona degradasi, pemenangnya melalui rekahan potensial berupa gas dan silika sebagai pembawa mineral ekonomis, dimana dicontohkan pelaku lokal baik resmi maupun tidak resmi bisa menjumputnya dengan "gayung" hingga berebut lahan yang tidak seberapa. Sedangkan diketahui secara umum bahwa apabila suatu kebun buah-buahan yang luas dengan beragam jenis buah walaupun jaraknya relatif jarang lebih menarik dibandingkan satu hingga dua jenis buah dalam satu kebun kecil yang rapat, dan kita terkontaminasi oleh cara merawat kebun kecil yang rapat tersebut.

Cebakan yang mampu mengikat dan menyimpan sumberdaya tersebut baik boks yang besar ataupun kantong-kantong yang kecil, merupakan gerakan seragam akibat dorongan yang tegang dan menghasilkan regangan yang besar juga dan terbentuklah pola dilatasi struktur bunga yang terkenal, yang bahkan bisa didekati hanya melalui pencitraan dan bisa dipetakan dengan mengakumulasi strike/dip dilapangan tersebut.

Maka diwajibkan peneliti suatu lapangan menghayati geotektonik suatu tempat dia menjemput ilmu dan menjemput rezeki agar tidak menyia-nyiakan kehidupannya hari itu untuk mengumpulkan data dan berusaha menerjemahkan analisa-sintesisnya selagi hidup.

Komentar