Teknologi Geologi

Film Iron Man, Superhero, dan terbaru Robocop, benar-benar menampilkan kecanggihan teknologi masa depan dengan segudang gadget canggih dan multifungsi. Sendainya peralatan tersebut layak dan mudah serta murah untuk pemakaian dilapangan oleh seorang geologist.

Bayangkan jika biasanya mempersiapkan kebutuhan lapangan hanya pemetaan saja membutuhkan banyak waktu dan tenaga untuk mengumpulkan serta mengelolanya menjadi peralatan siap tempur. Tentunya melelahkan dan merepotkan, sedangkan pekerjaannya sangatlah banyak dan dibutuhkan ketelitian dalam pengambilan data. Tetapi geologist bukanlah seorang geologist yang disiplin jika hanya mengeluh, perilaku yang tepat adalah berinovasi.

Perlengkapan pemetaan geologi itu membutuhkan alat tulis yang cukup lengkap, dan peralatan dasar untuk pengambilan data signifikan. Pensil matik + penghapusnya, buku kedap air, dan protaktor merupakan peralatan dasar lapangan. Sedangkan kompas geologi (berbagai jenis dan merek tergantung kesukaan), palu geologi (pick/chissel), loup 10 - 100x, magnetic pen, kamera poket, gps, kadang ditambah dengan HCl (dalam botol kecil).

Dari pekerjaan lapangan tersebut kemudian dimasukan dalam database berupa kolom-kolom excel, masukan kedalam software pendukung seperti mapinfo, autocad map, surfer, atau langsung ke GIS. Dalam pekerjaan pengumpulan data pencatatan bor-pun dilakukan dengan cara yang cukup sama melalui pensil, spidol, buku log, pengaris, protaktor, dan kamera. Selanjutnya dikerjakan kembali dengan pengumpulan data kedalam komputer, dan diolah melalui software modeling 2-3D.

Jika saja, teknologi memasuki lebih jauh dan lebih berani dan terjangkau harganya untuk pekerjaan lapangan. Tentu pemetaan lebih cepat dan efisien dibandingkan sebelumnya, dan tetap memudahkan geologist untuk berhayal dalam ranah intepretasi-analisa dilapangan. Contoh sederhana jika satu smartphone yang mudah dipegang, dan tentu saja mudah dipakai.

Alat yang mengumpulkan data tersebut kemudian dapat mengirim data langsung kepusat database dan dibuatkan peta-nya pada saat itu juga, sehingga data terkini tersebut dapat memudahkan analisa lapangan apakah dinilai prospek atau belum?

Tentunya sudah alat tersebut dan sebagian kecil mungkin terpakai oleh beberapa perusahaan atau individu khusunya eropa maupun benua amerika dan australia, hanya saja masih dalam keterbatasan. Keterbatasan seperti sinyal dan kemudahan akses di Indonesia tentunya menjadi tantangan, terutama karena medan di hutan tropis yang terkenal lebat dan sulit, apalagi dengan medan lapangan geologi berumur muda.

Teknologi Geologi, rully 2014
Mungkin menjadi murah apabila produksi murah, meriah dan muntah bisa dicapai dengan suku cadang murah seperti di China, apalagi jika material pendukung juga tidak terlalu mahal. Maka kelayakan kinerja bagi geologist yang berada dilapangan tentulah tidak semahal biaya pada umumnya karena lamanya pekerjaan dilapangan. Terutama kemahalan dalam pembiayaan dan perawatan akses di tingkat lembaga pemerintahan kabupaten yang terkenal merepotkan dan memble.

Maka bisa dibayangkan kemudahan pekerjaan dilapangan yang sulit dan merepotkan dengan bawaan barang yang banyak, bisa tergantikan oleh satu peralatan efektif dan efisien. Bisa digunakan untuk berbagai medan, dan terutama harga yang terjangkau. Mungkin tidak dibutuhkan banyak geologist yang membuang waktunya sia-sia dan SOP berliku-liku. Bisa digunakan untuk lapangan dan didalam coreshed, sungguh dambaan dan hayalan yang sebenarnya bisa dicapai. Sehingga geo-click bukanlah sesuatu yang diperdebatkan lagi bukan?

Besoknya saya sudah dilapangan dan kembali berkutat dengan segala jenis peralatan standar tersebut, sembari berharap bisa memiliki atau bahkan mencetuskan produksi peralatan tersebut baik digunakan untuk penelitian maupun kegiatan tambang atau  bahkan ternyata saya berhasil mendapatkan rekanan untuk membuat teknologi geologi tersebut #berhayal

..hmmm anda termasuk yang mana, tipe konvesional atau teknologi minded?

Komentar