Sulawesi - Maluku Sekuat Gempa Tektonik Sepanas Volkanik!

Pada tanggal 15 November 2014 terjadi gempa yang terekam berskala Ritcher 6.7. Dikabarkan juga kerusakan dan padamnya listrik didaerah Manado, sedangkan gempa juga dirasakan pada zona kepulauan Halmahera hingga warga keluar dari rumah atau bangunan mereka. Potensi gempa diniali mampu mengakibatkan kerusakan, ini (mungkin) dicirikan sebagai efek subduksi yang menerus kepada gesekan lempeng untuk mendapatkan posisi stabil dari perubahan penunjamannya.

Peta Lokasi Gempa, Maluku, Indonesia. Sumber googlemap.com

Gempa
Posisi gempa berada pada kordinat 1.95 Lintang Utara, 126.46 Bujur Timur, kedalaman 48 kilometer, gempa mengguncang wilayah Sulawesi Utara seperti Bitung dan Manado.

Gempa merupakan faktor utama pencetus kondisi berbahaya bagi pulau ini, dan pulau sekitarnya baik diselatan hingga ke Manado maupun ke utara yaitu Talaud. Adanya aktifitas penunjaman mega-lempeng berarah utara-selatan, yang bertumpuk sepanjang barat hingga ketimur. Hal ini bisa disebut juga sebagai subduksi berjamaah dari Sagihe ke Halmahera.

Beberapa penilaian menyebutkan posisi Sangihe merupakan obduksi (pengangkatan), akan tetapi berdasarkan analisa citra saya menilai adanya subduksi yang menerus hingga Halmahera. Hal ini disebabkan faktor dorongan dari gugusan hasil pecahan Australia bagian utara.

Sebagai informasi dapat disebandingkan dengan beberapa tulisan dan analisa oleh penulis lain seperti:

http://rovicky.wordpress.com/2009/02/13/gempa-sangihe-talaud-74-sr-72-mw-12-feb-2009/
ftp://hazards.cr.usgs.gov/maps/sigeqs/20090211/20090211.jpg
http://earthquake.usgs.gov/earthquakes/eqinthenews/2010/us2010zbcd/#summary
http://www.emsc-csem.org/Earthquake/earthquake.php?id=406159#summary
http://seisan.ird.nc/USGS/mirror/neic.usgs.gov/neis/bulletin/neic_ica4_d.html
http://seisan.ird.nc/USGS/mirror/neic.usgs.gov/neis/bulletin/neic_c0009h23_h.html

Kondisi penunjaman berjamaah ini memungkinkan potensi tsunami, akan tetapi ketika lempeng tersebut saling bergesekan yang umumnya disebut translation fault mampu menyebabkan getaran tinggi hingga berefek kepada benua. Efek yang dimaksud adalah gempa berkekuatan besar >5 skala Ritcher.

Peta Tektonik dan Lokasi Gempa. Diatas lokasi gempa (titik kuning) terdapat translation fault barat- timur. Rully2011
Hasil gerak tektonik jenis ini umumnya menyebabkan gempa besar yang berakibat goyangan dipermukaan yang dahsyat dan pergeseran muka tanah. Hampir sedikit sekali terjadinya tsunami yang bukan berarti tidak mungkin terjadinya tsunami.

Volkanik
Jenis tunjaman dan pengangkatan berjamaah seperti shaft solat ini banyak sekali menghasilkan gunungapi bawah laut. Salah satu yang terkenal adalah G. Mahangetang, atau dalam penyebutan lokal yaitu G. Banua Wuhu. Kondisi ini disebabkan oleh tunjaman berulang dan memungkinkan zona penunjaman tempat strtegis gunungapi sepanjang barisannya.

Efek kehadiran gunungapi ini apabila masih aktif tentunya bermanfaat disatu sisi, akan tetapi menjadi zona siaga disisi yang lain. Sisi positifnya banyak, bahkan lebih banyak dibandingkan negatif. Seperti keterdapatan sumber panas yang memungkinkan zona geotermal. Zona mineralisasi yang prospek, serta hasil dari letusan bisa menyuburkan dengan limpahan mineral, dan bahan baku bangunan atau infrastruktur.

Sisi gelapnya adalah katastropi yang berefek kepada manusia dan lingkungan. Hanya saja ini dikembalikan kepada manusianya dan bagaimana mengelola persiapan dan kesiagaan agar terhindar dari zona bahaya tersebut. Sebab, jika sudah terjadi musibah tersebut, bantuan terbesar dan terbaik apapun tidak akan mampu mengembalikan nyawa yang hilang.

Cara Menyikapi
Saya tidak yakin solusinya yaitu memindahkan manusia dari sumber bahaya yang bisa diakibatkan oleh dua gejala besar tersebut. Seperti disebutkan diatas efek positifnya lebih besar dibanding efek negatif. Kekayaan alam akibat gempa dan volkanik mengayakan dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia secara langsung maupun tidak langsung.

Mungkin cara terbaik adalah dengan mengelola resiko sebelum terjadi musibah. Pada gempa yang terjadi berkali-kali didaerah Sulawesi Utara dan Halmahera diperlukan pemanfaatan pengetahuan dan teknologi yang dikombinasi dengan kearifan lokal untuk mengurangi efek gempa. Sedangkan untuk menghidari bahaya lebih besar akibat gunungapi, diusahakan dibuat jalur erupsi serta pengelolaan daerah tidak layak huni dan tempat beraktifitas. Dibuatnya tempat-tampat aman untuk berkumpul apabila terjadi gempa dan letusan gunungapi. Zona penerbangan, laut dan darat yang disiapkan agar apabila terjadinya katastropi, manusia sudah lebih unggul dan mampu mengurangi resiko kehilangan nyawa. Walau nyawa berada ditangan Allah, bukan berarti kita pasrah begitu saja dan mengabaikan usaha untuk menyelamatkan diri dan orang lain?

*  *  *

Dalam hal ini saya tidak mengabaikan manusia-manusia Sulawesi dan Maluku yang tidak kalah kuat dibandingkan aktifitas tektonik dan produknya volkanik. Bahkan jauh lebih cerdas dan mau membangun dirinya lagi untuk masa depan sampai waktunya akhirat.

Kerasnya gempa tidak mengalahkan kerasnya kemauan manusia, dan panasnya magma tidak mampu mengalahkan panasnya keyakinan manusia pada Sang Pencipta


Komentar