Rekaya pergeseran muka bumi hingga dikedalaman
tertentu dalam bumi, menggunakan ilmu pendekatan. Pendekatan melalui analisa
berbagai peta hingga satelit maupun foto udara. Pendekatan yang mumpuni namun
rentan kesalahan adalah data lapangan, yang diukur melalui alat-alat
pertukangan tukang batu yang dikenal sebagai kompas.
Manakala kopi yang terkenal seperti Gayo,
Sidikalang, hingga Papua diadu kenikmatannya, yang kalah adalah penilainya itu
sendiri. Karena tidak bisa dipastikan mana yang lebih baik? Karena tekstur kopi
terhadap indera pengecapan lidah yang dikenal tidak bertulang dan pandai
bersilat itu, tidak bisa memaksakan seorang yang menyukai tipikal rasa
tertentu. Begitupun dengan penilaian pengambilan data dilapangan, tidak bisa
memaksakan pakem metoda pengamatan data yang sudah dipelajarinya bertahun-tahun.
Itu ada masanya, pendekatan akan berubah-ubah berdasarkan kemampuan dan
kecakapan pengalamannya bertahun-tahun.
Dalam manajerial suatu kelompok pekerjaan,
maupun mengelola tim dan pekerjaan. Suatu SDM yang layak dan dianggap mumpuni,
belumlah tentu bisa menyelesaikan konflik dengan solusi yang tepat dan cepat.
Karena solusi yang cepat tersebut jika tidak melihat efek kedepannya, akan
menyeret permasalahan yang baru dan membutuhkan kemampuan yang lebih besar. Pendekatan
jangka panjang juga diperlukan untuk membuat periode usaha yang baik dan layak.
Sampai saat ini, tulisan yang dibaca saya yakin belum anda temukan benang
merahnya bukan? Antara paragraf yang diatas hingga saat ini?
Saya jelaskan maksud dari tulisan diatas, dan
bagaimana menyambung kalimat yang relatif abstrak ini. Patahan yang
mengakibatkan rupa bumi berubah, serta mengisi potensi-potensi kekayaan alam di
bumi kita, mempunyai batasan dan pola yang mengaitkan satu dengan yang lainnya.
Ada sebab dan ada akibatnya. Pendekatan geologi yang dilakukan melalui
pengelompokan data secara
baik dan sistematis, akan membantu menerjemahkan
prioritas kelayakan pola manajemen yang akan dibangun. – sampai saat ini apakah
anda membaca keterkaitannya-
RockGeo memahami, bahwa pendekatan yang baik
dan sistematis tersebut dilakukan secara berkelanjutan. Akan menyelesaikan
konflik analisa dan memberikan solusi yang dinilai mumpuni untuk individu atau
kelompok dalam satu usaha mengenai, apakah nilai kelayakan, dan kemampuan
perusahaan untuk membangun pola investasi dan keuntungan bagi perusahaan
pengguna jasa dan servis yang diberikan oleh tim RockGeo.
Pendekatan geologi kadang dianggap terlalu
bertele-tele dengan adanya dan repotnya membaca gejala lapangan dan diuraikan
diatas kertas, agar bisa menilai kelayakan suatu tambang tersebut. Jujur saja,
pengenalan analisa geoligi terhadap potensi sumber daya alam mampu membuat anda
baik sebagai awam, sebagai klien atau klien yang awam mengantuk
sehabis-b=habisnya. Dengan segudang pendekatan yang cukup memhabiskan biaya
besar.
Untuk menutupi kekurangan tersebut, solusi dari
konflik jenuh atas penilaian geologi adalah. Berhenti sejenak dari
hitung-menghitung nilai tambangnya yang sudah dianalisa, dan paksakan diri anda
untuk mendengarkan inti dari poin utama. Yaitu, seberapa besar keyakinan anda
untuk membuka tambang tersebut, dan seberapa kemampuan anda yang paling aman,
agar tidak mengganggu finansial yang sudah anda bangun?!
Jangan jadikan penilaian akhir dengan
mengatakan “saya sudah bilang, bahwa dulu –ini dulu- daerah itu tidak layak,
dan kenapa tetap dikerjakan?” Lalu jawabannya, apakah anda pernah mengetahui
seberapa besar kelayakan yang ada didalam perut bumi, sebelum dilakukan
pekerjaan pengembilan data?
Sehingga kita akan saling melempar kalimat “This
isn’t my FAULT!”
Komentar