Jasa Konsultan dan Servis Pertambangan

"Saya belum tau berapa potensi yang dimiliki dilahan saya mas?" kalimat ini melucur syahdu dari Pak Syaiful di kedai kopi di bilangan Jakarta Selatan. Beliau membangun usaha secara sistematis, untuk usahanya di daerah, beliau punya jual-beli dan sewa alat berat.

"Teman saya mengajak join untuk kelola tambang batu, setelah hitung-hitungan dengan istri baru diputuskan untuk modalnya" Pak Syaiful menambahkan. Beliau terlambat menyadari bahwa mereka tidak tahu berapa kelayakan tambangnya, bagaimana mengelolanya, kemudian menjualnya secara tepat!

"Mungkin mas bisa bantu? Saya ajak mas bergabung jika ada kecocokan?" Beliau segera tembak saya setelah diskusi panjang 3 cangkir kopi sidikalang dengan aroma khas. Jarang sekali dapat kedai kopi dengan spesifikasi kopi ini.

- - - - - * * * - - - - -

Kasus diatas tidak sedikit, banyak sekali pengusaha-pengusaha lokal yang tidak tau bagaimana isi potensi di lokasi IUP nya. Bingung mengelola potensi yang dimiliki, bahkan diperparah dengan tidak bisa menjual produknya secara layak dan aman.
Sebaiknya resiko ini dihindari sebaik mungkin, caranya banyak sekali. Saya coba uraikan seperti ini.

Pertama, cek terlebih dahulu legalitas atau dokumen perusahaannya. Karena ini berpengaruh terhadap kondisi kedepannya, apakah bermasalah secara hukum atau aman?
Kedua, cek juga dokumen operasionalnya seperti terkait status hutan daerah tersebut dan status lahannya. Karena jika bermasalah maka tidak bisa berproduksi, hilanglah dana anda disitu.
Ketiga, pastikan cadangannya pada daerah tersebut. Lihat hasil geologi dan geofisikanya, apakah layak atau tidak?
Keempat, lihat bagaimana proses kegiatan produksinya nanti. Apa kesulitan dan kemudahan yang dimiliki pada lokasi tersebut.
Kelima, pastikan marketnya. Karena market sangat berperan atas kelanjutan investasi dan jaminan masa depan tambang tersebut.

Tapi, bagaimana melihat itu semua? Jawabannya adalah jika anda tidak mengetahui dan paham, ajak seseorang yang paham. Setidaknya geologist yang berpengalaman dalam aspek-aspek diatas, agar resiko bisnisnya tercapai.

- - - - - * * * - - - - -

"Ayo mas, tambah lagi kopinya, ini enak banget ya" Pak Syaiful sambung percakapan tadi. "Kopinya wangi, asamnya cukup, pahitnya mantab! Baru kali ini coba kopi seperti ini, biasa gayo atau toraja" Pak Syaiful berseri-seri.

"Cukup pak, tiga gelas lebih dari cukup buat ngopi sehari. Apalagi obrolan selain kopinya juga cocok sama Pak Ipul" Segera saya balas sebelum kopi keempat benar-benar dipesan seperti sebelum-sebelumnya.

Menurut saya, kopi dan tambang itu, sama-sama wangi dan sama-sama pahit! Sekaligus menyegarkan.

Komentar