Schwanergebirge, Bukan Ini Yang Saya Cari

Peta-peta dan tulisan-tulisan mengenai pegunungan granitik ini begitu membuat tangan menjadi kering tidak terkira, bahkan hingga mencari-cari dilembah-lembah google yang dalamnya tak terperi. Kelompok batuan yang memecahkan konsep dan teori salah yang saya miliki, seakan-akan menjadi penjabaran detail menjurus  kebenaran dengan menggunakan data yang tepat, ternyata tidaklah mempunyai kempampuan untuk melihat target yang berujung menjadi asal bunyi, padahal kebenaran yang sebenar-benarnya agar menjadi benar pun tidak lah dipahami hingga saat ini oleh saya. Pegunungan Schwaner masih menyelimuti (batolit) Kalimantan bagian barat dengan kehangatan semunya, karena dia sudah membatu dan sudah membeku.

Schwanergebirge...seakan-akan

Hal ini semua disebabkan oleh penyelidikan panjang geologi dan mineralisasi emas, barulah sedikit mampu menjelaskan bagian kecil pola pegunungan lampau (purba) berumur Mesozoikum dari Permian ke Kapur dengan elegan dan rapi. Beberapa telaah yang sudah dilakukan seperti pendekatan geologi regional melalui peta-peta geologi dilembar-lembar Kalimantan Barat, hingga tulisan lampau pegunungan purba, dan tulisan terkini terobosan dan sedimentasi terlapisi lapisan batubara di cekungan danau, belum menjawab pertanyaan pada saat kapan mineralisasi dan siapa pembawa sesungguhnya? Tonalit Sepauk kah dengan tipikal granitik berupa granodioritnya atau terobosan dioritnya yang memotong dinamik-regional Metamorfik Pinoh? atau terobosan tanda tanya kelompok Gunungapi Kerabai? atau bagian akhir dari Terobosan Sintang yang menggoda nalar yang pengetahuan dan pengalamannya belumlah layak menyatakan hal tersebut?

Memang secara megaskopik belum dapat diyakini seyakin-yakinnya akan hal ini, butuh kepakaran dan pengalaman tentunya untuk menilai si pembawa keranjang mineralisasi tersebut. Secara mikroskopik dengan sayatan-sayatan serta polesan yang sudah teranalisa baik dan disertai kompilasi paraganesanya, hanya meningkatkan presentase keyakinan 1% bahwa mungkin dia berbeda, mungkin dia terobosan akhir? dia sebagai kelompok pembawa keranjang tersebut, si diorit yang sebagian terubah pada alterasi klorit-illite-epidote. Dengan kehadiran dari kontrol struktur dilatasi besar yang membuka di tubuh cebakan mineralisasi andesit dari Gunungapi Kerabai dengan urat-urat besar dan emas yang mempunyai gram per ton tinggi serta penyerta perak dan tembaga yang cukup.

Saya hanya mampu menyusun sedikit, bahwasanya secara bersusun tipikal pembentukan batuan beku dilokasi berturut-turut dan runut tidak berebut untuk saling bersusunan dan potong-memotong. Tentunya potong-memotong ini baik baik para penjelajah agar tidak jemu bertemu muka dengan para bebatuan, tempat saling bertukar cerita mengenai apa yang ditemuinya dan menjadi bahan candaan akibat kurangnya pengetahuan dan pengalaman membedakan batuan yang tidak pernah sama tapi mirip itu.

Mungkin Schwaner (Carl Anton Ludwig Maria Schwaner) akhirnya tergoda oleh Kalimantan setelah mempelajarinya selama 5 tahun (1843-1848) dengan menjelajahi selama 4 bulan dari Banjarmasin hingga ke pesisir Pontianak (Nov 1847 - Feb 1848), dan diberikan kehormatan dengan dijadikannya Schwanergebirge (Schwaner Mountain Ridge) di 1850. Saya pun ikut-ikutan tergoda dengan kerumitan ini, dan masih belumlah tahu hal banyak karena hanya mempelajarinya dalam 2 tahun saja. Masihlah melihat "air" keruh dikolam tanpa air.

Komentar