Deposit Emas

Emas yang terakumulasi pada kerak benua, atau umumnya pada lempeng benua, mempunyai pembentukan yang bervariasi secara sederhana dari sudut pandang "rumah pengkristalan" baik struktural maupun intrusif.

Cara pandang yang sederhana itu dilihat melalui penyertanya atau yang umum disebut pathfinder mineral, yang utama ada dua, yaitu mineral berat (Cu-Pb) atau mineral relatif ringan (Ag-As). Kedua pembagian tersebut juga berkorelasi terhadap peluruhan terhadap batuan pembawanya (asam-intermediet) akibat terbakar dari intrusi yang terbaru. 

Seperti sistem mineralisasi porfiri Batu Hijau, dimana diorite (intermediet) terpotong diorite kuarsa/tonnalite yang menghasilkan zonasi peluruhan Cu-Au dan menghasilkan rekahan pada andesit yang lebih muda dan terisi silika yang berisi Au-Ag, hal ini menunjukan pola polimetalik yang terpisah antara mineral berat "jatuh" akibat GRATIFIKASI (dari partai) eh maksudnya gravitasi dan spasi yang tersedia antara rumah struktur dengan rumah intrusi.

Di Indonesia pola umum atau kerangka berfikir sistem eksplorasi yang berkembang pada mineral ekonomis masihlah lupa dikaitkan dengan tatanan tektonik pada daerah tersebut, hal ini akibat dari kesibukan teknis yang padat hingga pola fikir yang sangat menjebak dengan mengikuti arus yang menahun di lingkungan kerja tersebut. 

Mengingat kita harus bersaing dengan pasar yang lebih besar yaitu cebakan-cebakan raksasa mineralisasi, maka sudah kewajiban geologiawan/wati untuk berjibaku dengan cara berfikir analisis-sintesis mengacu pada data yang lampau maupun aktual dan terpercaya.

Mohon koreksinya apabila ada kesalahan dalam tulisan saya. Salam sukses!

rully
RockGeo
rlly_as@yahoo.com
rullyadityasyauzie@gmail.com
@rully_rockgeo

Komentar