Dihayalkan Begitu Di Angankan Begini (GeoModelling Resources)

Sebut saja nama-nama software yang mempunyai fungsi gambar baik secara manual hingga otomatis dari akumulasi data vertikal-horisontal, daftarnya lumayan panjang dan setengahnya atau mungkin hampir seluruhnya tidak pernah anda pakai bukan? bisa jadi dikampus tidak pernah ada pembahasan khusus atau studi tentang hal ini dikarenakan beberapa hal terutama tidak didukung dosen yang kompeten.

Disini bukan tempat untuk menghakimi dosen, karena letak kesalahan justru pada mahasiswanya. Karena tidak membuka diri akan teknologi yang terus berkembang dan memperbaiki kualitas, semenjak mahasiswa patokannya adalah ilmu yang beredar pada ruang kelas dan diskusi, buku maupun perpustakaan, serta contekan kecil ketika ujian. Sedangkan dasar yang dibutuhkan juga adalah gambaran media 2D hingga 3D bahkan 4D yang sudah dipakai hingga saat ini.

                                                            Pendekatan Bor dan GeoStatistik Pada Blok Diagram Secara Sederhana

Statistik merupakan dasar dalam karakter penggambaran media sumberdaya yang dicari, landasan ini dapat mengklasifikasikan berbagai hal numerik hingga pengkodean sehingga akumulasi dengan pendekatan seperti krigging yang sudah dipakai secara baik dan tepat.

Database merupakan kuncian dalam pekerjaan ini, jika database dari pengambilan hingga pendataan dalam tabel salah, jelas mengakibatkan keakuratan data dan keyakinan dalam analisa berkurang dan meghasilkan kesalahan dalam pengambilan keputusan dan berkibat fatal dengan keberhasilan.

Analisa bisa disebut bongkar pasang ide setelah data diakusisi dalam gambar, baik 2D hingga 4D. diperlukan orang yang suka akan penggambaran ruang untuk mengerjakan ini, bukan sekedar bekerja dan uang, karena terus-menerus didepan komputer juga bukanlah hal yang menyenangkan untuk dilakukan kecuali hal tersebut sudah menjadi kesukaan, Bongkar pasang ide disebabkan kebutuhan analisa geologi yang sesuai terhadap hasil model yang dikhayalkan rekam geokronologinya menjadi berhubungan, membantu dalam rekam jejak sumberdaya dan kelanjutan sumberdaya.

Hasil yang dituju jelas cadangan yang ditargetkan, akan tetapi masih dibutuhkan lagi kelanjutan cadangan tersebut bukan? Maka dibutuhkan ide yang berkaitan dan sangat masuk diakal -logika- bahwa tatanan tektonik yang berpengaruh itu terhadap geological setting sejalan dengan hasil yang didapat dari geostatistiknya, hal tersebut menghasilkan kelanjutan tahapan eksplorasi dan kelangsungan hidup tambang tersebut (hal ini dapat dilakukan jika tidak terpengaruh kondisi ekonomi dan politik).

Hal tersebut diatas dipelajari ketika sudah masuk dalam dunia kerja, menambah atau mempelajari hal yang baru dalam industri dimanapun atau komoditi apapun. Akan tetapi, kenapa tidak dipelajari dalam kuliah? Bukan kewajiban kampus untuk mengajarkan hal tersebut, karena itu bukan termasuk kampus-kampus aplikasi geologi, tetapi sains geologi. Menjadi kewajiban geologist adalah mencari atau menggali (gali...gali...-"mizu") sendiri caranya melalui berbagai cara "yang halal".

Komentar

Unknown mengatakan…
setuju banget nih bang rullly , ilmu software belajar didunia industri. banyak yang tidak saya tau dikampus, diajarkan didunia industri pekerjaan terutama tentang software
Unknown mengatakan…
wah setuju banget nih, di kampus ga ada pelajaran software geologi, semua diajarin didunia industri.
rullysyauzie mengatakan…
Dikampus ada kok sang, cuma kelompok belajarnya ga ada, atau lebih tepatnya ga ada diskusi grup yg mau membahas kecualiy yg berminat