Patahan Palu Koro, Mematahkan Kemalasan

Kota Palu yang berdiri gagah diatas molase Sulawesi Tengah dan aluvial pasir halus-bongkah metamorfik berumur kapur hingga gamping dan volkanik ini, menyimpan potensi terus menerus tetapi juga menyimpan rahasia yang mengancam penduduk kota Palu dan sekitarnya. Sesar Palu Koro begitu menggoda saya, untuk menulisnya lebih dalam mengenai apa, bagaimana, dan potensinya. Saya begitu tergoda oleh gelora prof. J. A. Katili ketika menceritakan Sesar Palu Koro.

Tapi tulisan kali ini hanya sebagai pembuka saja, setelah lama vakum saya butuh dihangatkan. Dihangatkan otak, tangan dan tentu saja hatinya. Agar tulisannya sebaik hati yang membacanya, dan memaafkan tulisan yang tidak berbobot ini.

Melihat batuan metamorfik berumur palezoikum, selalu terbayang mineralisasi Au-Hg tipe orogenik. Menari-nari dikepala bentuk mineralisasi yang dorong dan dihempaskan oleh struktur besar dan membuat dahi berkerenyit atau menimbulkan senyum simpul si geologist.

"Ah..si sesar berulah, setelah didorong dan dihempas oleh tumbukan subduksi dan obduksi berurutan" kira-kira begitu kicauan dalam hati seorang geos. Mungkin juga jika ada sinyal dia sudah mencuit ke medsos segera, barangkali ada yang bisa diajak diskusi online.

Patahan Palu-Koro merupakan patahan mendatar panjang, yang bersembunyi dibawah selat Sulawesi-Kalimantan dan menerus memanjang hingga daratan Sulawesi Tenggara. Melibatkan pengangkatan ultrabasa dan kini terurai dibagian atas menjadi nikel (Ni). Secara ekonomis, patahan Palu-Koro begitu produktif dan meningkatkan taraf hidup serta menambah devisa negara. Namun secara bencana, patahan ini berpotensi mengambil nyawa dan harta.

Ini tulisan pembuka, sebagai awalan untuk tulisan utama yang dibagi dalam dua sesi. Yaitu tentang patahan Palu-Koro dilihat dari tatanan tektonik dengan referensi dan analisa terdahulu, serta analisa patahan yang dilakukan secara personal. Saya menutup tulisan patahan Palu-Koro dalam tiga tulisan untuk menggenapi tulisan di blog menjadi 100 tulisan. Tema ini didasarkan kepada hampir dominannya pekerjaan saya dan analisa geologi di pulau Sulawesi, serta atas dasar ketertarikan gempa dan volkanik yang ditularkan oleh seorang Profesor pertama geologi.

Semoga tiga tulisan ini bisa selesai sebelum akhir tahun 2015, disertai tulisan yang betul-betul bermanfaat bagi yang tidak membacanya. 

#belasungkawa, semoga alm. sdr. Imam Pramono geoUsakti '06 diterima amal ibadahnya, dan yang ditinggalkan selalu sabar dan ikhlas.

#tulisanke97 ke 98

Komentar

Unknown mengatakan…
Salut buat lu rully..keep up the good work!
rullysyauzie mengatakan…
Terima kasih van, semoga manfaat