Kecantikan Si Insang yang Telanjang!

Sungguh pelajaran paleontologi merupakan kegagalan saya dalam belajar geologi, semasa kuliah ini bukan mata pelajaran favorit sedangkan ini pelajaran yang wajib diikuti karena berhubungan dengan korelasi dalam pelajaran stratigrafi dan tingkatan selanjutnya. Inilah pelajaran dimana dosennya sendiri pun bertanya kepada saya “kamu kenapa gak bisa fokus di pelajaran paleontologi? Apa karena pelajarannya? Atau karena saya yang ngajar?” Jawaban saya??

Tetapi hal ini tidak menghalangi saya sama sekali untuk mencoba menyelam, menyelam dibeberapa daerah di Indonesia. Keinginan menyelam ini dilakukan akibat banyaknya diskusi dengan kawan yang menyukai fosil dan menjadikan fosil sebagai skripsi S1-nya. Tetapi bukan itu saja yang membuat tertarik dong, dimensi lain yang dirasakan jauh berbeda dibandingkan didarat. Kira-kira sudah hampir pulau-pulau besar di Indonesia saya jelajahi untuk penyelidikan geologi mulai dari airtanah, batubara, besi, minyak (pemetaan), dan tentu saja yang paling sering adalah emas. Semuanya kegiatan dilakukan didarat dan sungai tentunya, dengan bentuk kegiatan sehari-hari ya melihat batuan, hewan dan tumbuhan. Tidak lupa juga menikmati suasana lingkungan dan keramahan masyarakat, dan membaginya dalam pengalaman dan tulisan diblog ini.

Ini berbeda sama sekali dengan bawah laut, pemandangan yang sangat berbeda dan suasana yang luar biasa tidak terperi. Memang hal yang tidak bisa dirasakan ketika dikedalaman adalah keramahan warga lokal, karena sedang dibawah laut kan?! Nuansa yang selalu diperhatikan ketika dibawah permukaan laut hanya ada 3 hal saja. Pertama kondisi morfologi bawah laut, sangat berbeda antara laut dangkal yang seperti teras diisi dengan rumput laut, atau pasir dengan batuan ditumbuhi terumbu dan hewan laut seperti ikan atau belut laut. Hingga zona palung-palung dangkal seperti di sebagian Indonesia bagian timur dan jajaran tumbukan lempeng. Kondisi kedua adalah tumbuhan laut seperti platy coral, tube, atau rumput laut yang terus bergoyang terkena arus bawah laut. Sedangkan kondisi terakhir adalah kehadiran hewan-hewan yang menakjubkan tiada terkira, dengan ikan-ikan, penyu, udang, kuda laut, bahkan siput? Beberapa umumnya disebut nudibranch.

Nudibranch berdasarkan penyelidikan mbah gugel yang kali ini sudi memberi informasi, memberikan info dari H. Wagele dan R. C. Willan (2000), “Phylogeny of the Nudibranchia”, Zooloical Journal of the Linnean Society (1): 83-181. Menerangkan dari bahasa latin nudus: telanjang dan brankhia: insang. Dimana insangnya dapat dilihat dengan mata, umumnya terletak dipunggung walaupun hewan ini tidak memiliki tulang belakang (invetebrata). Hewan yang termasuk Filum: Mollusca, Kelas: Gastropoda. Gastropoda dalam penjelasan ilmiah disebutkan sebagai bekicot (Achatina fulica), siput air tawar (Lamnaea javanica), siput perantara fasciolosis (Lamnaea trunculata), dan siput laut (Fissurella sp.). Dalam artian yang sesuai, ditunjukan bahwa nudibranch sebagai siput laut.

Insangnya yang dipunggung, melambai

Dari beberapa kali penyelaman, akhirnya saya bisa melakukan fotografi bawah laut dengan kamera poket boleh nyewa. Sungguh senangnya luar biasa, kapan lagi disela waktu off dan pertemuan ilmiah geologi yang sedang dilaksanakan di Manado-Sulut bisa melakukan penyelaman. Padahal pada masa itu selama setahun, saya pulang-pergi lewat Manado karena kegiatan eksplorasinya di pulau Sangihe. Penyelaman kedua setelah melihat dinding palung sebelah baratlaut di Bunaken, saya diajak menuju laut dangkal yang landai. Disitu pertemuan kedua saya setelah penyelaman Gili-Lombok dengan kamera yang disewa juga tidak mendapatkan foto nudibranch akibat baterai habis. Kali ini tidak disia-siakan. Memfoto dengan gaya seheboh-hebohnya. Hingga jungkir balik karena saya mengambang dilaut bukannya nempel dipasir, dan sayangnya tidak bisa selfi dengan mahluk unik ini. Berhubung ukurannya yang sangat kecil, tentunya fotonya tidak akan proposional dimana kepala saya akan terlalu besar.



Satu nudibranch, hanya beda waran. Mungkin dia merasa terancam? atau lagi bikin motif baru?

Ada tiga hewan cantik ini secara terpisah dapat saya foto, saya perhatikan betul hewan moluska ini. Dengan menggunakan perutnya dia bergerak pindah untuk mencapai lokasi lain, perutnya ini berfungsi sebagai kaki seperti gastropoda secara umum.  Silahkan cek di mbah gugel apa arti dari gastropoda, jika tidak sempat saya cantumkan dalam bahas latin gaster: perut dan podos: kaki. Yaitu kakinya adalah perut, dan perutnya ada di kaki??? Bergeraknya nudibranch ini menggunakan perut.

Al-Quran sudah menjelaskan dalam surah An-Nuur ayat 45:
Arti: Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air(*), maka sebagian dari hewan itu ada yang melata diatas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedangkan sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Surah 24: 45)

Perut sebagai tempat bergerak sudah dijelaskan lebih dari 1400 tahun yang lalu dan direkam sebagai bukti dalam Al-Quran. Sebagai bukti bahwa kebenaran Al-Quran harus dipelajari sendiri, dan meyakini bahwa hal itu benar adanya, bukan sekedar hoax lalu dishare dengan semena-mena (lol)

Nudibranch dalam kegunaannya dalam geologi umum dipakai dalam biologi, secara khusus paleontologi dengan bentang umur yang sangat luas yaitu Kambrium-Recent. Tetapi pengetahuan tetaplah pelajaran, jadi walaupun saya payah dalam paleontologi (bukan karena dosennya-ini jawabannya ya) bukan berarti belajar itu harus terhenti disitu saja iya kan? Mungkin cuma perlu ditambahkan dengan belajar langsung dilapangan, seharusnya geologist itu diwajibkan kuliah lapangan bawah laut seperti halnya kuliah lapangan didarat (Karangsambung dan Bayah). Agar menambah pengetahuan dan pengalaman serta rasa syukur terhadap Sang Pencipta.

Bergerak dengan perutnya, melata.

Saya suka sekali ketiga foto ini, dengan tekat baja dan modal pas-pasan serta mepet (karena sewa) jadi tidak mungkin bisa difoto berikutnya yang berarti nambah biaya selam, sewa alat, makan, dan penginapan lagi. Ketiganya keluar dengan hasil foto yang bagus, menggunakan foto makro dan hasil yang baik menjadi kenang-kenangan yang luar biasa. Hanya saja setelah Bunaken, tidak ada kesempatan lagi untuk menyelam, karena disibukan dengan mencari nafkah dan urusan keluarga yang tidak bisa tergantikan rasanya. Semoga lain waktu insyaAllah bisa bertemu dengan nudibraches yang berikutnya.

O ya, bagaimana degan penciptaan semua jenis hewan dari air*? Kenapa bisa dari air datangnya? Kenapa dari air? Apa sama dengan maksud penciptaan manusia dari tanah, syaitan dan jin dari api, serta malaikat dari cahaya? Apa maksudnya unsur utama bumi seperti film kartun (Aang) penguasa unsur air, api,tanah, dan udara? Hmm... saya lanjutkan berikutnya saja ya, sebagai bahan tulisan nanti. Sampai saat ini pe er untuk menulis geologi dalam Al Quran pun belum bisa saya penuhi, karena perlunya mengumpulkan ayat-ayat berdasarkan subjeknya. Jadi diharap tunggu tanggal terbitnya nanti.

---------------------------

Dalam tulisan ini saya sampaikan doa dan harapan serta kekuatan sabar kepada rekan-rekan yang sedang mengalamai musibah longsor-banjir di Padang-Sumbar, serta rekan-rekan yang sedang terjebak di tunel bawah tanah ditambang emas Nusa Halmahera Mineral (Newcrest). Semoga bisa berkumpul kembali dengan keluarganya. Amin

Komentar